Penilaian ZI Pusat Laboratorium Narkotika BNN.
Berdasarkan surat dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi (KEMENPAN RB) Nomor B/20/PW.03/2020 perihal Pelaksanaan Desk Evaluasi Zona Integritas Tahun 2020.
Sebelumnya Pusat Laboratorium Narkotika BNN pada tanggal 10 Desember 2019 telah mendapatkan Piagam Penghargaan Zona Integritas Predikat WBK (Wilayah Bebas dari Korupsi) oleh Menteri PAN RB
Tim Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) Pusat Laboratorium Narkotika BNN melaksanakan Desk Evaluasi yang diselenggarakan oleh Kementerian PANRB untuk memaparkan upaya dan hasil pembangunan Zona Integritas yang telah dilaksanakan oleh Pusat Laboratorium Narkotika BNN secara virtual menggunakan zoom meeting, Senin (26/10/2020).
Bapak Gempar dan Ibu Nabila, Tim Penilai Nasional dari KemenPANRB menjadi tim penilai Pusat Laboratorium Narkotika BNN, Tim Penilai Internal dari BNN RI, yang bertugas sebagai pendamping Pusat Laboratorium Narkotika BNN. Desk Evaluasi dilaksanakan selama 90 menit dengan pembagian waktu 30 menit untuk Yel-yel dan pemaparan dan diskusi/tanya jawab selama 60 menit.
Paparan disampaikan oleh Kepala Pusat Laboratorium Narkotika BNN, selaku Penanggung Jawab, dengan didampingi seluruh anggota Tim Pembangunan ZI Pusat Laboratorium Narkotika BNN. Paparan yang disampaikan adalah Before After WBK dalam setiap Area Perubahan Pembangunan Zona Integritas yang meliputi :
1. Manajemen Perubahan
Before WBK
Komitmen dalam membangun ZI belum menyeluruh, Pelaksanaan penandatanganan komitmen belum dilaksanakan secara ceremonial sehingga pemahanan tentang ZI belum menyeluruh kepada semua pegawai
After WBK
Meningkatnya Komitmen Seluruh personil, Mulai dari pimpinan sampai tingkat pelaksana terbawah termasuk petugas keamanan dan cleaning service melalui pelaksanaan penandatanganan komitmen secara ceremonial (sosialisasi saat Apel, Pengarahan, rapat staf)
Dalam Merubah pola pikir dan budaya kerja sebelum WBK Lab Kami Memiliki 2 orang Agen Perubahan yang ditetapkan oleh BNN, Setelah WBK ditetapkannya secara internal anggota Tim ZI sebagai Pelopor perubahan, dengan diberikannya penghargaan berupa sertifikat pelopor penghargaan oleh kepala pusat lab, dimana anggota Tim ini bersama dengan agen perubahan merupakan perwakilan setiap bagian untuk menjadi role model bagi pegawai lainnya. Dari segi kedisiplinan, kerjasama, kelengkapan atribut dan komitmen dalam berintegritas serta budaya pelayanan No LJBS (No Lemot, No Jutek, No Bolot dan No Sewot)
AFTER WBK PUSLAB BNN ditetapkan menjadi role model satker lain dalam membangun ZI berdasarkan surat edaran yang dikeluarkan oleh Kepala BNN. Total ada 13 satker yang meminta kami untuk sosialisasi terkait pembangunan ZI. 5 diantaranya dating langsung ke PUSLAB untuk melihat secara langsung uapaya pembangunan ZI di PUSLAB BNN. Selebihnya karena terhalang Pandemi melakukan koordinasi dan komunikasi by phone.
2. Penataan Tatalaksana
Before WBK
E-Office berupa LIMS (Laboratorium Information Managmen System) dimana dalam pelaksanaannya memiliki Kendala system database yang belum terintegrasi ke puslitatin BNN.
After WBK
Untuk memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat maka dilakukan sinkronisasi dari LIMS menjadi My SQL sehingga database terintegrasi ke puslitatin BNN
3. Penataan Sistem Manajemen SDM
Before WBK
Pengembangan kompetensi pegawai hanya melalui pelaksanaan Diklat dan belum menyeluruh kepada seluruh pegawai.
After WBK
Pengembangan kompetensi pegawai selain dengan Diklat, dilakukan pula dengan pelatihan turunan melalui wadah RUBI (Ruang berbagi ilmu) dimana setiapa pegawai yang telah mengikuti pelatihan diberikan kesempatan untuk membagikan ilmu kepada pegawai lainnya, sehingga kompetensi yang didapat meneyeluruh kepada pegawai lainnya. RUBI ini juga merupakan tindaklanjut atas saran dan masukkan dari KEMENPAN RB saat desk evaluasi tahun lalu.
4. Akuntabilitas
Before WBK
Program kerja dan pelaporan dibuat manual
After WBK
Rencana Program Kinerja dan Monitor (POKEMON) merupakan Program monitoring kinerja internal yang dirancang untuk memudahkan Pimpinan memantau kinerja tiap bidang.
5. Pengawasan
Before WBK
SPIP Belum tersosialisasi secara menyeluruh dan mitigasi risiko baru sampai tahap penilaian risiko belum sampai tahap evaluasi Informasi Tindak lanjut atas penanganan pengaduan Belum diinformasikan kepada pelanggan
After WBK
Mitigasi risiko Telah sampai tahap evaluasi dan dibangunnya lingkungan pengendalian serta pengukuran Maturitas Risiko Telah dibuat mekanisme penyampaian tindak lanjut atas pengaduan sehingga pelanggan dapat mengetahui status pengaduannya apabila telah selesai ditindaklanjuti
6. Pelayanan Publik
Before WBK
Inovasi berupa Barcode dalam Berita Acara Hasil Pemeriksaan Laboratorium untuk mencegah pemalsuan hasil pengujian.
After WBK
Demi meningkatkan kualitas pelayanan public lebih cepat dan mudah dijangkau Pusat Laboratorium Narkotika BNN terus berinovasi diantaranya:
INOVASI e-LAB Report, dimana pelanggan dapat memperoleh Hasil pemeriksaan laboratorium tanpa harus datang ke Laboratorium Inovasi ini mencangkup 3 sektor : Pelayanan, Kinerja dan Penguatan Integritas untuk mencegah KKN INOVASI e-Sign sebagai otorisasi Hasil pemeriksaan laboratorium oleh kepala Pusat Laboratorium. Tujuannya dimanapun dan kapanpun Pimpinan dapat melaksanakan otorisasi Hasil pemeriksaan laboratorium. Hal ini untuk mempercepat pelayanan dan menjamin Standar pelayanan yang telah kami tetapkan. Kepala Pusat Laboratorium Narkotika BNN juga menyampaikan bahwa Ditahun ini Pusat Laboratorium Narkotika BNNi berhasil meraih akreditasi ISO 17025:2017 yang sebelumnya dibekukan karena proses perpindahan Pusat Laboratorium narkotika BNN dari Cawang ke Lido. Selain itu ditahun ini pula kami melaksanakan perjanjian kerjasama dengan BSN terkait Penerapan SNI ISO/IEC 17043:2010 tentang penyelenggaraan uji profisiensi. Inisiasi ini merupakan yang pertama di Indonesia dan ini akan sangat penting bagi Pusat Laboratorium Narkotika BNN. Bagaimana supaya laboratorium yang menguji narkotika ini memiliki standar yang sama
Tanya jawab oleh TPN dijawab secara bergantian oleh Koordinator tiap bidang Area Perubahan. Desk Evaluasi ditutup oleh Closing Statement berupa arahan, saran dan masukkan dari Asisten Deputi Bapak Ronald.