SIARAN PERS
WORKSHOP IDENTIFIKASI SAMPEL NPS TERKAIT PENJAMINAN MUTU HASIL LABORATORIUM NARKOTIKA TAHUN 2023
Lorin Hotel, Sentul-Bogor, Selasa, 21 November 2023
Fenomena munculnya senyawa psikoaktif baru atau yang lebih dikenal dengan New Psychoactive Substances (NPS) merupakan sebuah ancaman global dan dapat berdampak langsung terhadap Indonesia. Merespons hal tersebut, Pusat Laboratorium Narkotika BNN menggelar Workshop Identifikasi Sampel NPS Terkait Penjaminan Mutu Hasil Laboratorium Narkotika Tahun 2023 (21/11) guna memperkuat sinergi dalam menghadapi tantangan perkembangan NPS di Indonesia sesuai dengan kewenangan masing-masing K/L atau instansi. Dalam kesempatan ini hadir sebagai narasumber Kombes Pol. Gembong Yudha, S.P., S.H., M.H, Kasubdit IV Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri dan Ikka Tjahyaningrum, S.Si., Apt., Adminkes Ahli Madya di Tim Kerja Narkotika, Psikotropika dan Prekursor Farmasi dan SAS, Kementerian Kesehatan RI.
Jumlah laporan kasus NPS yang terus meningkat dari tahun ke tahun menambah tantangan dan hambatan dalam penanganan NPS di Indonesia. Saat ini, sebanyak 1.230 jenis NPS telah teridentifikasi di dunia, sedangkan jumlah NPS yang teridentifikasi oleh Laboratorium-Laboratorium di Indonesia yaitu 93 jenis. Pemerintah Indonesia berupaya meregulasi NPS ke dalam golongan narkotika atau psikotropika secara berkelanjutan melalui Kementerian Kesehatan dalam bentuk Peraturan Menteri Kesehatan RI tentang Perubahan Penggolongan Narkotika/Psikotropika. Dari total 93 NPS yang telah teridentifikasi di Indonesia tersebut, 90 NPS diantaranya telah diregulasi dalam peraturan menteri kesehatan, sedangkan 3 jenis NPS lainnya belum diregulasi.
.
Kegiatan ini dihadiri oleh peserta perwakilan Kementrian Kesehatan, Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri, Penyidik di Lingkungan BNN dan Penyidik di Lingkungan Polres dan Polsek yang ditunjuk serta Pusat Laboratorium Narkotika BNN sendiri. Melalui kegiatan ini diharapkan dapat menjadi forum berbagi informasi dan berbagi pengalaman sehingga meningkatkan pengetahuan dan kewaspadaan terhadap NPS baru yang masuk ke Indonesia.
.